Blogger templates

summer style orange line

Pages

Selasa, 22 April 2014

karya ilmiah narkoba



Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Kurang lebih 2000 SM di Samaria ditemukan sari bunga opion atau kemudian lebih dikenal dengan nama opium (candu = papavor somnifertum). Bunga ini tumbuhsubur di daerah dataran tinggi di atas ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Penyebaran selanjutnya adalah ke daerah India, Cina, dan wilayah-wilayah Asia lainnya.
Tahun 1806 seorang dokter dari Westphalia bernama Friedrich Wilhelim menemukan modifikasi candu yang dicampur amoniak yang dikenal dengan Nama Morphin (diambil dari nama dewa mimpi Yunani yang bernama Morphius). Tahun 1856 waktu pecah perang saudara di Amerika Serikat, Morphin ini dipergunakan untuk penghilang rasa sakit akibat luka-luka perang.
Tahun 1874 seorang ahli kimia bernama Alder Wright dari London merebus cairan morphin dengan asam anhidrat (cairan asam yang ada pada sejenis jamur). Campuran ini membawa efek ketika diuji coba kepada anjing. Anjing tersebut memberikan reaksi yaitu: tiarap, ketakutan, mengantuk, dan muntah-muntah. Tahun 1898 pabrikobat “Bayer” memproduksi obat tersebut dengan nama Heroin, sebagai obat resmi penghilang sakit. Saat ini, heroin tidak lagi dipakai sebagai obat, hanya morphin saja.
Kokain (ery throxylor coca) berasaldari tumbuhan coca yang tumbuh di Peru dan Bolivia. Biasanya digunakan untuk penyembuhan asma dan TBC kemajuan teknologi memungkinkan candu tersebut dijual dalam bentuk obat-obatan setelah diberi campuran-campuran khusus dan jenisnyapun bertambah banyak.
1.2 Perumusan Masalah
            Dari penjelasan yang sudah diuraikan pada latar belakang, berikut ini beberapa perumusan masalah diantaranya
1)      Apa itu Narkoba?
2)      Zat apakah yang membuat pemakai narkoba merasa percaya diri?
3)      Apa gejala pemakai jika putus narkoba?
4)      Bagaimana peran orang tua dalam mananggulangi narkoba?
5)      Bagaimana efek pagi organ tubuh?

1.3 Tujuan Penulisan
1) Untuk menentukan definisi Narkoba;
2) Untuk mengetahui zat yang membuat pemakai merasa percaya diri;
3) Untuk menentukan gejala jika putus narkoba;
4) Untuk menerangkan peran orang tua dalam menanggulangi narkoba;
5) Untuk menerangkan efek bagi organ tubuh sipemakai.

1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang narkoba, dan memotivasi pembaca dan penulis sendiri untuk dapat lebih mengerti tentang bahaya akoba di sekitar kita, serta membagkitkan kesadaran lingkungan.

1.5 Sistemaika Penulisan
1) Bab 1 Pendahuluan, berisi: latar belakang, perumusan masalah, tujuan
    penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
2) Bab 2 Pengertian dan Jenis-jenis narkoba, berisi: pengertian narkoba, ganja,
    sabhu, opiate, ekstasi, kokain, zat penenang, zat halusinogen, dan bahan
    adiktif  (kokain, kafein, nikotin, dan solvent).
3) Bab 3 Peran orang tua dalam mengatasi masalah penyalahgunaan narkoba,
    berisi: peran dan tanggung jawab orang tua, tips bagi orag tua , sikap orang
    tua jika mengetahui anaknyamenyalahgunakan narkoba, dan gerakan  
    pencegahan oleh orang tua.
4) Bab 4 Dampak narkoba bagi kesehatan dan peran dalam lingkungan sekitar,      
    berisi: efek pada organ tubuh, gejala putus narkoba, peran remaja, peran guru
    dan peran masyarakat.
5) Bab 5 Penutup, berisi: simpulan dan saran. 














Bab 2
Pengertian dan Jenis-jenis Narkoba

2.1 Pengertian Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif lai yang jika di minum, hisap, hirup, ditelan atau disuntikan sangat berguna untuk kepentingan dunia kedokteran sebagai pengobatan dan pelayanan kesehatan, namun sering kali menimbulkan ketergantungan.
2.1.1 Narkotika
Narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau penambahan kesadaran, hilangnya rasa dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Berdasarkan tinggi rendahnya potensi yang dapat menimbulkan ketergantungan, narkoba di bagi menjadi 3 golongan yaitu :
  1. golongan I di gunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi yang dapat menggakibatkan ketergantungan.
  2. golongan II digunakan sebagai pilihan terakhir dalam pengobatan dapat digunakan sebagai pilihan terakhir dalam pengobatan, dapat digunakan dalam terapi dan untuk tujuan pengembangan ilmu penetahuan serta mempunyai potensi tinggi yang dapat mengakibatkan ketergantungan. Contoh: morfin, fentanil, ekgonina dan petidina.
  3. golongan III digunakan untuk pengobatan terapi dan tujuan pengembanan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan yna dapat mengakibatkan ketergantungan. Contoh: kodern, etil morfin, dan dihadrokodin.
2.1.2 Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat proaktif melalui pengaruh selektif susunan saraf  pusat yang meyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku. Berdasarkan tinggi rendahya potensi yang dapat meyebabkan ketergantungan, psikotropika digolongkan 3 yaitu:
  1. golongan I hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi, serta mempunyai potensi yang sangat kuat yang dapat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: MDMA (ectasy), LSD, Psilobisilin dan psilosin.
  2. golongan II berkhasiat untuk pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pegertahuan serta mempinyai potensi yang kuat dapat mengakibatkan sindroma ketergantungan, Contoh: Amphethamine, metakualan dan metiil fenidat.
  3. golongan III berkhasiat untuk penobatan dan banyak digunakan dalam terpi dan tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang dapat mengakibatkan sindroma ketergantungan, Contoh: Amobarbital, Flunitratzepam dan Kastina.



2.1.3 Bahan atau Zat Adiktif lainnya
Adalah zat bahan dan obat bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.

2.2    Ganja (Narkotika)
Ganja berasal dari tanaman Cannabis sativa, sering juga disebut gele atau cimeng. Tumbuhan ini mengandung za narkotik yang memebukkan. Dampaknya menimbulkan euphoria (kegembiraan); tentram. Bisa menyebabkan ketergntungan karena sama dengan narkotika. Mampu menguba struktur fungsi saraf, menimbulkan kesenangan, ketentraman, gerakan yang lamban, kecelakaan kerja dan lalu lintas.
Cara pemakaian dengan dihisap seperti rokok. Bila digunakan, tingkah laku pemakai ka nampak aneh, banyak tawa walaupun tidak ada hal yang lucu, kedua mata ampak meah, merasa diejar-kejar dan tigak meras akut. Mempengaruhi perubahan pada alam pikiran, mengurangi daya ingat, gagguan kepada tenggorokan, siste pernafasan akan terkambat dan kekebalan tubuh menurun.
            Mariyuana adalah tanaman semak / perdu yang tumbuh secara liar di hutan yang mana daun, bunga, dan biji kanabis berfungsi untuk relaksan dan mengatasi keracunan ringan (intoksikasi ringan).
Zat getah ganja / THC (delta-9 tetra hidrocannabinol) yang kering bernama hasis, sedangkan jika dicairkan menjadi minyak kanabasis. Minyak tersebut sering digunakan sebagai campuran rokok atau lintingan tembakau yang disebut sebagai cimenk, cimeng, cimenx, joint, spleft, dan sebagainya.
Ganja dapat menimbulkan efek yang menenangkan / relaksasi. Orang yang baru memakai ganja atau mariyuana memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- mabuk / mabok dengan mata merah.
- tubuh lemas dan lelah.
- bola mata menjadi besar.

2.3 Opiat (Narkotika)
Putauw memiliki nama samaran seperti pete, petewe dan hero. Putauw adalah nama sejenis arak Cina, bentuknya bubuk. Pada dosis tertentu, morfin dapat memberikan rasa sakit atau menimbulkan efek lain yang diperlukan manusia untuk kepentingan medis, misalnya pada pasien kanker. Kalau putus obat, munculah keringat dingin, mata berair, ingusan, bulu kuduk berdiri, serta rasa sakit dan kegelisahan luar biasa.
Putauw dan juga sejenis narkotika yang dikonsumsikan dengan cara disuntikkan ke dalam pembuluh darah balik, atau menghirup melalui lubang hidung atau bisa juga dengan memanaskan heroin di atas kertas timah, baru asap dihirup. Putauw membawa manusia pada lingkaran setan, yaitu mulai mencoba merasakan suasana hati yang meyenangkan, tidak lama kemudian akan merasakan sakit yang membuat pemakai harus selalu memakai. Seperti opium yang kemudian dapat dijadikan morphin dan heroin, pethidin, dan codein. Cara penggunaannya yang paling populer adalah dengan cara disedot atau disuntikkan.
Contoh gejala putus dari ketergantungan opiat:
a. Kram otot parah dan nyeri tulang, diare berat, kram perut, rinorea lakrimasipiloereksi,
    menguap, demam, dilatasi pupil, hipertensi takikardia disregulasi temperatur,  
    termasuk pipotermia dan hipertermia.
b. Seseorang dengan ketergantungan opioid jarang meninggal akibat putus opioid,
    kecuali orang tersebut memiliki penyakit fisik dasar yang parah, seperti penyakit
    jantung.
c. Gejala residual seperti insomnia, bradikardia, disregulasi temperatur, dan kecanduan
    opiat mungkin menetap selama sebulan setelah putus zat. Pada tiap waktu selama
    sindroma abstinensi, suatu suntikan tunggal morfin atau heroin menghilangkan semua
    gejala. Gejala penyerta putus opioid adalah kegelisahan, iritabilitas, depresi, tremor,
    kelemahan, mual, dan muntah.

2.4 Kokain
Cara pemakaian dengan dihirup ewat hidung, pada waktu menggunakan tampak lebih percaya diri dan tampak gembira, wajah kelihatan ceria dan banyak gairah dalam percakapan, efek dari penggunannya akan menyebabkan paranoid dan halusinasi dan berkurangnya rasa percaya diri. Pada kesehatan akan memburuk system pernafasan dan gangguan pada otak.
Kokain adalah bubuk kristal putih yang didapat dari ekstraksi serta isolasi daun
coca (erythoroxylon coca) yang dapat menjadi perangsang pada sambungan syaraf dengan cara / teknik diminum dengan mencampurnya dengan minuman, dihisap seperti rokok, disuntik ke pembuluh darah, dihirup dari hidung dengan pipa kecil, dan beragam metode lainnya.
Kenikmatan menggunakan kokain hanya dirasakan sebentar saja, yaitu selama 1 sampai 4 menit seperti rasa senang riang gembira, tambah pede, terangsang, menambah tanaga dan stamina, sukses, dan lain-lain. Setelah 20 menit semua perasaan enak itu hilang seketika berubah menjadi rasa lelah / capek, depresi mental dan ketagihan untuk menggunakannya lagi dan lagi sampai mati.
Efek psikologis atau mental spiritual yang dapat ditimbukan dari penggunaan kokain secara terusmenerus adalah :
- darah tinggi.
- sulit bobo / susah tidur.
- bola mata menjadi kecil.
- hilang nafsu makan / kurus.
- detak jantung jadi cepat.
- terbius sesaat, dan sebagainya.

2.5 Ekstasi (Psikotropika)
Ekstasi adalah zat sintetik amfetamin yang dibuat dalam bntuk pil. Ekstasi berarti sukacita yang berlimpah-limpah, berlebihan dan meluap. Pil ini bekerja merangsang saraf pusat otonom, pemakai menjadi gembira dan sangat percaya diri.
Ekstasi berkhasiat dalam merasang (sebagai stimulasi), membagkitkan rasa senang (euporia serta gairah yang berlebihan, namun dalam penggunaan yang berlebihan, dapat juga berakhasiat mematikan rasa serta khayalan-khayalan aneh. Ekstasi memacu deak jantung secara hebat hingga beat (ketukan berirama) dari gedup jantung berdengung di daerah telinga. Inilah yang melatari lahirnya hause music yang mempunyai beat cepat agar sesuai dengan beat di telinga sipemakai.
Ekstasi menimbulkan ketergantungan dan kerusakan otak. Kalau diputus, badan terasa capekluar biasa, depresi, dan sebagainya. Overdosis ditandai dengan halusinasi, panic, muntah, diare dan kejang serta koma dan kematian.

2.6 Shabu (Psikotropika)
Shabu adalah zat metilafetamin (turunan amfetamin), dimana namanya meminjam nama sebuah masakan dari Jepang. Shabu berbentuk Kristal putih mirip vetsin dan caira mudah larut dalam alkohol dan air. Shabu termasuk sejenis stimulan (merangsang system saraf otak). Dampaknya lebih kuat dan cepat daripada ekstasi. Pemakai jadi lebih bersemangat, percaya diri, dan keberanian meningkat, senang nyerocos, dan sebagainya. Pendeknya, semua aktifitas tubuh dipercepat amat berlebihan, tetapi juga curiga berlebihan pada semua orang di lingkungannya. Akhibatnya malah mengganggu kehidupan sendiri. Penggunaan shabu jika berkelanjutan akan menjebol tubuh pemakainya atau meninggal dunia.

2.7 Zat Penenang
Efeknya adalah gangguan pada otak dan menyebabkan rasa ketakutan, bimbang diiringi rasa cemas yang berlebihan. Contoh: Dizepan seperti terdapat pada otak tidur.

2.8 Zat Halusinogen
Efeknya adalah gangguan pada otak dan akan menimbukan halusinasi diiringi takut yang berlebihan. Contoh: Lyseric Acid Diettylamide.

2.9 Bahan Adiktif
  1. Alkohol
Efeknya adalah akan merusak terhadap saluran pencernaan, usus, hati, jatung, gijal dan akan menimbulkan paranoid, depresi dan hilang ingatan. Orang sedang menggunakan obat penenang atau obat tidur dan alcohol akan tampak gembira, banyak bicara, bersemangat akan tetapi bila jumlah yang dipakai bertambah maka nampak gerakan mulai lambat, bicara cadel, jalan sempoyongan, mengantuk dan tertidur.
Alkohol, adalah minuman yang mengandung ethanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi yang diprioses dengan mencapur kosentran dengan ethanol. Minuman berakohol dikelompokokan menjadi:
             i. Golongan A dengan kadar ethanol 1% sampai dengan 5%;                            
ii. Golongan B dengan kadr ethanol > 5% sampai dengan 20%;
iii. Golongan C dengan kadar ethanol >20% sampai dengan 55%.
Bir, Wisky, Gin, Vodca, Brem, Ciu, Arak dan yang lain merupak minuman keras yang didalamnya megandung alcohol lansung diserap kedalam darah dan mempengaruhi system dalam tubuh. Korban mengeluh pusing, kulit menjandii merah , merasa gembira dan rileks, perasaan dan pikiran menjadi tumpul. Dalam jangka panjang terjadi hanghover sehingga terasa mual, skit kepala pencenaan terganggu, pikiran tidak jernih serta dehidrasi atau kehilangan caiaran tubuh.
Sistem syaraf pusat mejadi terganggu sehingga dapat menimbulkan kematian. Sistem pencernaan sehingga nafsu makan hilang dan kekuranggan vitamin. Sistem repoduksi juga trganggu yakni meyebabkan cacat bayi yang dikamndung ibu peminum alcohol, mingkatnya arboptus dan kelahiran premature dan meyebabkan ipotensi pada pria.
  1. Kafein
Pada dasarnya kafein menimbulkan rasa cemas dan mengakibatkan gangguan terhadap jantung dan pembuluh darah. Contoh: terdapat pada kopi.
  1. Nikotin
Bahan yang dapat menimbulkan suatu masalah kesehatan masyarakat, tetapi sedikit pengaruh dibidang peransangan atau depresi dari system saraf sentral atau gangguan pada daun tembakau yang sering dikenal sebagai bahan rokok, setelah pemakaian korban merasa dinginn mual dan ingin muntah pada system saraf pusat aliran oksigen menjadi terhambat, pembuluh darah otak meyempit dan dapat meyebabkan stroke.
  1. Solvent
Efek menghambat pernafasan, infeksi dalam tenggorokan, gangguan pada otak, kerusakan pada hati dan ginjal. Contoh: zat perekat dan bensin yang dapat dihirup baunya.
Solven, yaitu gas atau zat pelarut yang dapat menguap berupa senyawa organic yang sering digyunakan untuk belbagai keperluan. Contoh: Lem, Tiner, Aceton dan bensin.Setelah pemakaian korban menjadi pusing, gangguan pengeliatan dan kesulitan bernafas serta nafsu makan hilang.













Bab 3
Peran Orang Tua Dalam Mengatasi Masalah Penyalahgunaan Narkoba

3.1 Peran dan Tanggung Jawab Orang Tua
            Kecenderungan anak menyalahgunakan narkoba tidak dapat dilepaskan dari peran dan tanggung jawab orang tua, sekalipun lingkungan seperti: keluarg, sekolah dan teman sebaya, mempunyai pengaruh yang besar bagi anak, tetapi apabila orang tua dapat melaksanakan peran dan tanggung jawabnya, maka pengaruh lingkungan tersebut dapat ditekan seminimal mungkin. Peran dan tanggung jawab orang tua yang dapat mencegah penyalahgunaan narkobapada anak atau remaja sebagai berikut:
  1. Orang tua menjadi teman diskusi.
  2. Orang tua menjadi tempat bertanya.
  3. Mampu membuat aturan secara konsisten, kontinyu dan konsekuen.
  4. Mampu mengembangkan tradisi keluarga dan nilai-nilai agama.
  5. Orang tua perlu menggali potensi anak untuk dikembangkan melalui berbagai macam kegiat.
  6. Orang tua dapat berperan sebagai pembimbing bagi anak.
  7. Orang tua perlu mengenal teman anaknya.

3.2 Tips bagi Orang Tua
            Langkah-langkah yang dapat diajarkan pada anak agar mereka dapat lebih mudah menolak tawaran narkoba dari teman atau orang lain:
  1. Berkata tidak bila ada yang menawakan.
  2. Berikan alasan yang tepat dan tegas misalnya “saya ada tugas dari sekolah”, “sudahlah saya sudah tahu kok”, dll.
  3. Alihkan topic pembicaraan.
  4. Abaikan bila ada yang mengejek dan tetaplah pada pendirian.
  5. Tawarkan teman untuk mengerjakan kegiatan yang lain misalnya: nonton, mendengarkan musik, diskusi, dsb.
  6. Hindari diri dari kelompok teman pengguna.

3.3 Sikap Orang Tua Jika Mengetahui Anaknya Menyalahgunakan Narkoba
  1. Berusahalah tenang.
  2. Jangan tunda masalah.
  3. Dengarkan anak ketika anak sedang berbicara.
  4. Hargai kejujuran anak.
  5. Jujur terhadap diri sendiri.
  6. Tingkatan hubungan dalam keluarga.
  7. Cari pertolongan.
  8. Pendekatan kepada orang tua teman anak pemakai narkoba.

3.4 Gerakan Pencegahan Oleh Orang Tua
            Para orang tua dapat menjadikan kekuatan “dahsyat” dalam program pencegaan penyalahgunaan narkoba, kerjasama para orang tua diperlukan dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Para orang tua dapat merancang kegiatan bersama melalui berbagai media, baik formal seperti: pertemuan RT/RW, kegiatan di Puskesmas/Posyandu setempat, hingga media yang sifatnya informal, seperti: kelompok pengajian, arisan, kerja bakti dan lain-lain. Berikut adalah contoh pendekatan yang dapat digunakan:
  1. Penyebarluasan Informasi
- Orang tua yang sudah membaca buku ini diharapkan dapat menyebarluaskan  informasi kepada pihak-pihak lain dilingkungannya baik formal maupun informal.
- Pengetahuan tentang penyalahgunaan narkoba perlu diperbaharui setiap saat melalui diskusi dan pencarian sumber informasi.
- Pembicaraan dapat dimulai dengan mendiskusikan peranan orang tua dalam mencegah anak dari penyalahgunaan narkoba.















Bab 4
Dampak Narkoba Pada Kesehatan

4.1 Efek pada Organ Tubuh:
  1. Gangguan fungsi pada otak antara lain penurunan daya ingat, mempengaruhi alam perasaan atau suasna hati melalaui system neurotransmitter (antara lain serotonin, noradrenergic dan depomine) dan menghilangkan rasa nyeri atau sakit
  2. Gangguan fungsi pernafasan;
  3. Gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah;
  4. Gangguan fungsi pencernaan;
  5. Akibat penyalahgunaan narkoba melalui jarum sunrik:
    • Infeksi HIV / AIDS
    • Infeksi Hepatitis A, B, C.
Mekanisme kerja narkoba secara klinis bisa bersifat stimulan  (merangsang) dan depresan (menekan) terhadap fungsi otak, tergantung jenis, dosis dan cara pemberian.
Stimulan, misalnya Amfetamin (dicampur zat lain disebut sebagai Ekstasi) dan Kokain merangsang susunan saraf pusat di otak. Depresan, misalnya Opiat yang terikat pada reseptor tertentu, bahkan diketahui hampir ada pada setiap area di otak.

4.2 Gejala Putus Alkohol
  1. Hiperaktif outonom.
  2. Tremor pada tangan (gemeter).
  3. Insomania, kejang dan anxietas.
  4. Halusinasi, ilusi sepintas.
  5. Agitasi psikomotor.

  1. Agitasi psikomotor.

4.3 Peran Remaja dalam menanggulangi Narkoba
  1. Wujudkan cita-cita dengan meningkatkan prestasi dan kembangkan bakat demi masa depan;
  2. Perdalaman iman dan taqwa guna ketahanan diri dalam menghadapi dan memecahkan permasalahan hidup;
  3. Laksanakan tugas dan tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, dan manfaatan waktu luang dengan kegiatan positif di masyarakat;
  4. Berusahalah menjadi anggota keluarga yang baik;
  5. Hati-hati dalam memilih teman bergaul ikut dalam organisasi social masyarakat;
  6. Tingkatkan kepedulian sosial terhadap lingkungan;
  7. Hindarkan perbuatan penyalahgunaan narkoba.

4.4 Peran Guru
  1. Perhatikan tingkah laku murid yang menyimpang;
  2. Sekali-kali adakan razia dikelas yang dicurigai ada yang menggunakan narkoba;
  3. Awasi mantan murid yang dikeluarkan atau dipecat yang sering datang sekolah atau kelas;
  4. Awasi mantan murid yang lulus sering datang ke sekolah;
  5. Laporkan segera ke Polisi apabila mengetahui adanya penyalahgunaan narkoba;
  6. Bila memungkinkan tangkap pengedar yang tertangkap tangan melakukan kejahatan dan serahkan ke Polisi berikut barang bukti;
  7. Buat PR supaya siswa tidak ada waktu luang.

4.5 Peran Masyarakat
Peran tokoh masyarakatsangat penting dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba dan mempunyai tanggung jawab untuk mewaspadai dan menghindari faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab dan pencetus penyalahgunaan narkoba dilinkungan. Tokoh masyarakat perlu:
  1. Memahami masalah penggunaan narkoba, upaya pencegahan dan penanggulangan di masyarakat.
  2. Mengadakan pengamatan situasi dan kondisi lingkungan di wilayahnya.
  3. Mengalang potensi masyarakat untuk dapat membantu pelaksanaan penanggulangan di sekolah dan lngkungan.
  4. Mendorong, mengarahkan dan mengendalikan gerakan masyarakat untuk peduli pada upaya anti narkoba di lingkungannya.
  5. Melaksanakan kegiatan belajar dengan baik dan tertib dengan memanfaatkan setiap jam pelajaran kosong dengan kegiatan positif.
  6. Mengadakan kegiatan ekstarkurikuler yang positif dengan dibimbing oleh seorang guru atau pembina yang berdedikasi dan ahli dibidangnya.
  7. Menciptakan suasana yang penuh keterbukaan dan semangat kekeluargaan.
  8. Memberikan sangsi yang tegas dan mendidik terhadap siswa yang melanggar   
peraturan.
  1. Menjalin hubungan yang baik dengan orang tua dan masyarakat sekitar.
  2. Memberikan perhatian khusus terhadap siswa yang memiliki kecenderungan menjadi pecandu narkoba.



  1. Siswa-siswa yang memiliki kecenderungan menjadi pecandu narkoba dapat dilihat dari aktifitas sehari-harinya, diantaranya adalah tingkah lakunya, teman-teman bermainya, lingkungan tempat tinggalnya, dan lain-lain.





















Bab 5
Penutup

5.1 Simpulan
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif lai yang jika di minum, hisap, hirup, ditelan atau disuntikan sangat berguna untuk kepentingan dunia kedokteran sebagai pengobatan dan pelayanan kesehatan, namun sering kali menimbulkan ketergantungan. Dalam kehidupan sehari-hari sangat berbahaya untuk kesehatan, selain itu banyak sekali kerugian jika memakai narkoba salah satunya saling ketergantunan, kesehatan akan memburuk, system pernafasan dan gangguan pada otak serta dapat mengakibatkan kematian.
Dari hasil pencarian yang saya cari ternyata bahwa mengonsumsi narkoba sangat berbahaya bagi kehidupan, kesehatan, diri sendiri, dll.

5.2 Saran
            Beberapa saran yang ingin saya sampaikan setela anda membaca Karya Ilmiah ini antanya:
  1. Jangan percaya kepada orang yang baru kita kenal.
  2. Menjauhi pergaulan bebas dan juga dalam memberikan motivasi kepada orang-orang di sekeliling kita.
  3. Sebaiknya mencari tahu barang yang dikasih orang yang baru dikenal sebelum kita mengkonsumsinya.


  1. Tidak ada bunga ros yang berduri, tidak ada sesuatu didunia ini yang sempurna dan tidak ada cacatnya. Begitu juga halnya dengan manusia, bagaimana pintarnya mesti ada kelemahannya atau kekurangannya.





















Daftar Pustaka

Bintibmas, Mitra dkk. 2007. Narkoba Musuh Bangsa. Jakarta.
            Departemen Kesehatan RI. 1996. Proyek Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Grafmdo Persada.
Hakim, Arief. 2004. Bahaya Narkoba; Alkohol Serta Cara Islam Mencegah, Mengatasi Dan Melawan. Bandung: Anggota IKAPI.
            http://www.google.com Selasa, 22 Desember 2009.
            http://www.wikipedia.org Selasa, 22 Desember 2009.
Jalal, Abdul.1988. Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan. Bandung.
Jawa Barat.    
Padmini, Dyah. 2000. Revolusi Hening (Perang Biologi dan Kimia, narkotika
Remaja Rosdakarya dan Psikotropika serla seluk beluknya penyakit kelamin dan AIDS). Bandung: Angkasa.
Sudjiono, Anas. 1996. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Sukardi, D.Ketut. 1988. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Jakarta: Bina Aksara.

           








Lampiran



1. Macam-macam Narkoba





2. Jenis-jenis Narkotika


3. Heroin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar