Cara Membuat Tempe - Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang banyak dikonsumsi sebagai lauk nasi. Tak hanya murah harganya, tempe memiliki kandungan protein tinggi. Makanan berbahan dasar kedelai ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat, terutama masyarakat pedesaan. Ingin tahu cara membuat tempe?
Gambar:
Tempe yang dibungkus daun pisang (Credit: Sakurai Midori)
Teknik pembuatan tempe sudah lama
diterapkan oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jawa. Bermacam bahan
dasar bisa digunakan pada pembuatan tempe, namun yang populer dan banyak
dipakai adalah tempe yang dibuat dari bahan dasar kedelai.
Untuk mendapatkan tempe yang
memiliki kualitas baik, maka kedelai yang dipakai juga harus kedelai yang
memiliki kualitas baik dan tak tercampur dengan biji-bijian lainnya, seeprti
kancang hijau, jagung, dan lainnya. Di samping itu, proses pengolahan juga
harus dilakukan secara cermat. Pada dasarnya, proses pembuatan tempe merupakan
peroses menumbuhkan spora jamur tempe (Rhizopus sp.) pada biji kedelai.
Dalam proses pertumbuhannya, jamur
Rhizopus sp. membantuk benang-benang yang dinamakan benang hifa. Benang hifa
tersebut menyebabkan antar satu biji kedelai dengan biji kedelai lainnya
terikat, sehingga biji-biji kedelai tersebut membentuk massa kedelai yang
kompak. Massa kedelai inilah yang disebut tempe.
Dalam masa pertumbuhannya, Rhizopus
sp. menghasilkan enzim yang mampu menguraikan protein yang ada di dalam biji
kedelai, sehingga protein-protein yang terdapat dalam biji kedelai mudah
dicerna selama masa pertumbuhan jamur Rhizopus sp.. Selain jamur tersebut,
diperkirakan ada berbagai jenis mikroorganisme lainnya yang mungkit ikut campur
dalam pembuatan tempe, namun tak menunjukkan aktivitas yang nyata.
Tetapi, aktivitas nyata dari
mikroorganisme yang mungkin ikut campur akan tampak sesudah aktivitas
pertumbuhan jamur Rhizopus sp. melalui masa optimumnya, yaitu sesudah
terbentuknya spora-spora baru yang memiliki warna putih kehitaman. Hal ini bisa
diketahui, khususnya pada tempe yang didiamkan atau disimpan pada suhu kamar,
yaitu dengan munculnya bau amoniak. Kehadiran bau amoniak pada tempe
membuktikan bahwa tempe tersebut sudah mulai mengalami pembusukan. Bau amoniak
tersebut masih terasa meskipun tempe sudah dmasak, sehngga bisa menurunkan cita
rasa konsumen.
Oleh sebab itu, supaya didapatkan
hasil berupa tempe yang berkualitas baik dan tahan lama, maka kemurnian bibit
(inokulum) yang akan digunakan dan sanitasi perlu diperhatikan dalam proses
pembuatan tempe.
Cara Membuat Tempe
Alat dan Bahan
a. Alat
1. Baskom
2. Dandang
3. Saringan
4. Kipas/kipas angin
5. Kompor
6. Tampah
7. Sotel kayu
8. Peralatan lannya yang diperlukan
b. Bahan
1. Kacang kedelai
2. Ragi tempe atau biakan murni
Rhizopus sp.
3. Kantong plastik, atau daun
pisang, atau daun jati
Cara Pembuatan Tempe
1. Cuci ayakan, tampah, kipas dan
cukil yang akan digunakan, lalu dikeringkan.
2. Bersihkan kacang kedelai dari
bahan-bahan lainnya yang mungkin tercampur, lalu cuci sampai bersih.
3. Rendam kacang kedelai yang sudah
dicuci dalam waktu 12-18 jam dengan menggunakan air dingin biasa (proses ini
merupakan proses hidrasi supaya biji kedelai menyerap air sebanyak-banyaknya).
4. Lepaskan kulit biji kedelai yang
telah lunak, lalu bilas atau cuci dengan menggunakan air bersih.
5. Rebus / kukus biji kedelai hingga
empuk.
6. Setelh itu, tuangkan biji-biji
kedelai pada tampah yang sudah dibersihkan, kemudian diangin-anginkan dengan
menggunakan kipas / kipas angin sambil diaduk sampai biji-biji kedelai terasa
hangat. Lakukan penaburan ragi tempe yang sudah disiapkan sedikit demi sedikit
sambil diaduk agar merata (1,5 gram ragi tempe untuk 2 kg kedelai).
8. Sediakan kantong plastik, atau
daun jati, atau daun pisang sebagai pembungkus. Jika kantong plastik yang
dipakai untuk membungkus biji kedelai, buatlah lubang-lubang kecil pada kantong
plastik tersebut dengan menggunakan garpu atau lidi.
9. Proses fermentasi kacang kedelai
pada suhu kamar berlangsung selama 1 atau 2 hari atau sampai semua permukaan
kacang kedelai tertutupi oleh jamur.
Catatan:
1. Perhatikan kebersihan peralatan
kerja dan kebersihan tempat kerja guna meningkatkan mutu tempe yang dihasilkan.
2. Suhu ruangan yang lebih hangat
dapat mempercepat proses fermentasi jamur dalam proses pembuatan tempe.
Artikel cara membuat tempe
ini bersumber dari www.caramembuattempe.com dengan perubahan susunan
kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar